PASAMAN, RIMANEWS – Koordinator Relawan Program Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jajang Fadli mengatakan diperlukan waktu 2 s/d 3 tahun untuk mengembalikan kesuburan 100 ha lahan sawah yang rusak akibat terjangan banjir bandang di melanda Nagari Simpang Kecamatan Simpati Kabupaten Pasaman Rabu (22/2). Untuk itu agar ketahanan pangan masyarakat tidak terganggu, maka masyarakat berharap kepada pemerintah untuk memberikan dukungan, kalau perlu melakukan pencetakan sawah baru.
Ditambahkan Jajang Fadli yang juga Pengurus Yayasan Kabisat, keberadaan sawah ini sangat vital bagi masyarakat di Nagari Simpang karena merupakan sumber pangan pokok. “Saat ini ACT dan Kabisat menfasilitasi masyarakat untuk segera bangkit dengan menggerakkan modal sosial yang ada di masyarakat. Salah satu bentuknya adalah dengan melakukan gotong royong melakukan pembersihan terhadap lahan-lahan yang kena banjir. Alhamdulillah hal ini mampu memberikan kekompakan pada masyarakat”, tambah Jajang